Bayi di bawah usia lima tahun, atau yang biasa disebut dengan balita, benar-benar sedang mengalami krisis penerimaan lingkungan. Dimana bayi besar ini mencoba untuk belajar apa yang harus dilakukan dan bagaimana bereaksi atau bereaksi terhadap lingkungan dan teman-teman di sekitarnya. Nah, balita seringkali merupakan usia yang paling membahagiakan bagi orang tua.
Dengan sikap yang sangat menggemaskan, anak sering dimanjakan sehingga menyebabkan beberapa balita tumbuh dengan cara yang salah. Untuk itu, mengasuh anak di bawah usia lima tahun sangat sulit, selain karena anak-anak masih meniru, mereka juga bingung tentang benar dan salah. Balita sering lebih suka melakukan apa yang mereka sukai daripada aturan tentang melakukan atau tidak melakukan atau benar dan salah. Nah, bagaimana cara membesarkan anak yang benar, artikel ini akan membahas:
1). Baca sejarah
Menurut pakar pendidikan, Dr. Rosemary Truglio, membaca dapat menanamkan kecintaan pada buku pada anak, menambah kosa kata dan memperluas kosa kata, serta mengembangkan kemampuan bahasa.
Tidak ada alasan mengapa terlalu dini untuk membacakan dongeng kepada anak-anak. Sekarang sudah banyak buku bagus dengan warna dan gambar menarik yang bisa dibacakan untuk anak. Baca cerita setiap hari. Membaca dengan intonasi dan ekspresi, seolah-olah kita sedang bermain drama. Seperti yang mereka katakan, mereka akan belajar menggunakan imajinasi dan hal-hal lain dengan lebih mudah daripada aturan, ucapan, dan hal-hal yang menguras otak mereka.
2). Belajar sambil bermain
Gim ini benar-benar ranah mereka, tetapi jika Anda bisa memasukkan elemen pelajaran, mengapa tidak. Hal ini dikarenakan belajar sambil bermain lebih mudah dipahami oleh balita. Beli huruf alfabet plastik dan simpan di kamar mandi. Setiap kali Anda mandi, ketikkan huruf baru dan ulangi berulang-ulang sampai anak Anda mempelajarinya. Atau tempel di pintu kamar tidur, pintu kulkas dan tempat yang bisa dilihat anak dengan jelas. Dengan cara ini, sedikit demi sedikit, anak akan mulai mempelajari hubungan antara berbicara dan menulis dalam suatu bahasa. Selain itu, anak-anak akan memberi tahu Anda bahwa belajar bukanlah hal yang buruk dan membosankan.
3). Jaga kesehatan anak
Ilmuwan dari University of Illinois mampu membuktikan hubungan antara kesehatan dan prestasi sekolah anak. Ajari anak untuk berolahraga, menjaga kebersihan, dan menyediakan makanan yang sehat dan bergizi. Apa hubungannya kesehatan dengan pendidikan? Anda mengajari balita Anda gaya hidup sehat dan kemudian Anda mengajarinya cara menjalani kehidupan yang baik.
Tak jarang karena mengabaikan hal tersebut, anak sulit makan sayur, makan junk food, dan terus tumbuh sehingga anak mengalami gangguan kesehatan. Inilah yang disebut pelestarian kesehatan dalam pengasuhan anak di bawah usia lima tahun.
4). Batasi Gadget
Membiarkan anak banyak menonton gadget adalah cara yang salah untuk membesarkan anak. Terlalu banyak menonton Gadget membuat anak malas. Selain itu, anak-anak akan terkena dampak negatif dari tayangan di gadget. Beri anak-anak Anda jadwal menonton Gadget sekitar 2 jam sehari, menurut psikolog anak. Gadget sebenarnya musuh semua anak bahkan orang dewasa, bukan hanya balita. Bahkan diabetes bisa muncul karena Gadget.
5). Menjadi seorang teman
Balita sering bertanya tentang hal-hal yang mungkin atau mungkin tidak benar-benar dilarang. Minimalkan manifestasi sikap menggurui terhadap anak, bersikaplah sebagai teman dekat. Menjadi wadah yang nyaman untuk berekspresi agar permasalahan anak tidak tersampaikan kepada orang yang salah, yang pada akhirnya akan berujung pada keputusan yang salah. Dengan cara ini mereka tidak akan mengajukan pertanyaan yang salah, terutama kepada objek atau orang yang salah. Orang tua 100% bertanggung jawab atas pendidikan balita atau anak-anaknya.
6). Bertemu dengan alam
Beberapa waktu jauh dari rumah juga dapat meningkatkan fungsi otak anak, terutama sikap atensi, kemampuan konsentrasi, pengendalian impuls, dan daya ingat anak. Alam sepertinya bisa menyegarkan otak anak sekaligus mengistirahatkan otot-otot mentalnya. Biarkan anak-anak bermain di alam setidaknya selama 20 menit sehari. Anak-anak dapat menghabiskan waktu di alam dengan membaca buku di taman, bersepeda di sepanjang jalan yang ditumbuhi pepohonan atau bermain sepak bola dengan teman-teman mereka. Alam sendiri merupakan unsur penting dalam membantu anak merasa segar dan selalu mensyukuri apa yang ada di bumi, Tuhan Yang Maha Esa.
7). Perkenalkan kemerdekaan
Akan menyulitkan bagi Anda di masa depan ketika anak menjadi manja, tidak mungkin untuk memisahkan mereka dari Anda, dan jelas bahwa yang paling berbahaya adalah mereka tidak akan dapat hidup dengan baik tanpa Anda. Menanamkan kemandirian dan fitrah sejak kecil. Banyak orang tua sepertinya mengatakan bahwa bayi masih perlu dimanja, perlu diingatkan perlu dimanja dan butuh kasih sayang adalah dua hal berbeda. Dimanjakan maka Anda selalu memenuhi apa yang diinginkannya sambil memberikan kasih sayang lalu mengenalkan hal-hal yang penting demi kebaikan anak Anda.
8). Konsisten
Banyak orang tua yang merasa frustasi jika anaknya berulang kali membaca satu halaman di buku yang sama atau menonton film/VCD yang sama. Jangan kesal dan panik. Ini adalah bagian penting di mana anak-anak mengenal proses informasi. Melakukan pengulangan berarti Anda konsisten dengan apa yang Anda lakukan dan ajarkan kepada mereka. Perlu diingat jika plimplan maka mereka akan ragu dan akhirnya mencari celah untuk memberontak.
9). Mari Bermain
Terlibat ketika anak bermain dan mengajari mereka cara bermain yang benar dapat mempercepat proses belajar pada anak. Potensi sosialnya berkembang, ia dapat mengenali kemampuan, bakat, minat, dan kebutuhan emosionalnya. Menurut Dr Jean Ashton.
10). Kekhawatiran Nomor Satu
Nuansa hangat dan harmonis dalam keluarga akan memberikan kenyamanan bagi seluruh anggota, termasuk anak-anak. Hal ini akan meminimalisir masuknya pengaruh buruk dari luar pada diri anak. Dia tidak akan mencari tempat di luar sana yang dia anggap lebih nyaman daripada di rumahnya sendiri. Yang jelas bukan anak-anak terutama balita yang tidak mendapatkan pengasuhan dan perhatian sama saja dengan nol.
11). Bijaksana dan Teguh
Ingat! Apa yang Anda bentuk adalah makhluk hidup, bukan makhluk mati. Jadi sampaikan semuanya dengan kesabaran, kebijaksanaan, dan jangan pernah merasa bosan untuk mengulanginya. Jangan menggunakan kekerasan, dan hindari emosi yang akan menyakiti anak.
12). Tumbuhkan rasa ingin tahu
Rasa ingin tahu merupakan respon terbaik dari balita untuk belajar dan merespon suatu masalah atau kasus. Agar anak memiliki minat dan minat terhadap ilmu pengetahuan, jelas bahwa orang tua harus selalu mengajarkan dan mendidik keterampilan baru. Hal ini dilakukan agar rasa ingin tahu anak selalu terjaga sehingga nantinya akan diketahui minat yang paling tinggi dalam bidang apa.
13). Kebiasaan baik
Tidak ada salahnya menerapkan kebiasaan baik. Jangan pernah melewatkan yang satu ini ketika anak Anda pergi ke sekolah. Sejak tahun 1970, telah banyak penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa anak yang makan atau sarapan di pagi hari memiliki daya ingat yang jauh lebih baik daripada mereka yang sarapan. tidak ada sarapan.
Konsentrasi saat belajar dan beraktivitas bisa dibantu dengan sarapan pagi. Perut yang kenyang memang bisa mencegah anak untuk malas, tapi perut yang lapar juga bukan berarti baik untuk anak dan bisa membantu anak. Sarapan saja meski hanya susu atau sepotong roti setidaknya membuat mereka tidak merasa terlalu lapar.
14). Mengatasi Stres
Stres pada anak dapat mengganggu fungsi otak yang berharga. Sebuah penelitian terhadap anak-anak berusia 9 sampai 12 tahun di University of Malaga, Spanyol menemukan bahwa anak-anak yang stres memiliki hasil yang jauh lebih buruk pada tes yang melibatkan kecepatan memori dan perhatian daripada anak-anak yang tidak mengalami stres.
15). Agama
Agama merupakan salah satu hal yang harus diterapkan dalam pendidikan sejak dini. Bahkan tak jarang sejak usia 3 tahun sudah dipelajari untuk modal hidup masa depan. Agama dapat diajarkan kepada balita dengan hal-hal yang sederhana seperti membaca doa pendek, makan sholat, mengetahui tata cara beribadah dan lain-lain.
16). Penghargaan Atas Larangan
Penghargaan adalah hal yang disukai balita, penghargaan atau hadiah akan lebih efektif dan lebih mudah untuk diterapkan. Kebanyakan orang tua justru menerapkan larangan tersebut, padahal mengingat balita memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, larangan tersebut hanya akan menambah kenakalannya.
17). Verbal dan Nonverbal
Apapun apresiasi Anda terhadap anak, Anda tetap harus memberikan apresiasi dan menyatakan aktivitas mereka baik atau buruk. Berbicara harus dibiasakan sejak kecil agar mereka tahu boleh atau tidak, dan hal atau alasan apa yang membuat mereka bisa melakukannya. Baik verbal maupun nonverbal dapat dilakukan oleh Anda sebagai orang tua.
Demikian penjelasan mengenai cara mendidik anak yang baik dan benar ditinjau dari segi psikologi agar anak mampu tumbuh dan berkembang secara seimbang antara aspek fisik dan psikisnya.