stres pada anak
images source : Google

17 Cara Menghilangkan Stres Pada Anak Paling Mudah dan Efektif

Seperti halnya orang dewasa, anak-anak juga bisa mengalami tanda-tanda stres yang jika dibiarkan bisa berdampak negatif mulai dari menimbulkan penyakit fisik, emosional dan mental. Stres merupakan gangguan jiwa yang terjadi pada seseorang, termasuk anak-anak, karena adanya tekanan yang terjadi ketika seseorang gagal memenuhi keinginannya.

Penyebab Stres pada Anak

Seorang anak dapat mengalami stres pada semua usia, baik pada usia dini atau bahkan dalam kandungan. Jika ibu saat hamil mengalami stres, maka janin dalam kandungan juga akan merasakan stres. Seiring bertambahnya usia anak, ada beberapa penyebab lain yang dapat memicu stres, seperti:

Makanan: Kurangnya nutrisi dalam makanan akan menghambat pertumbuhan anak dan suplai nutrisi tidak terpenuhi sehingga akhirnya terjadi stres. Begitu juga dengan mengkonsumsi makanan cepat saji yang berlebihan karena kandungan gula yang tinggi pada makanan tersebut terlalu berlebihan namun nutrisinya sangat sedikit.
Kurang tidur: Anak yang terlalu banyak bermain dan beraktivitas menyebabkan jadwal tidur menjadi berkurang yang pada akhirnya dapat menyebabkan emosi dan pikiran anak menjadi tidak stabil dan rentan terhadap stres.
Lingkungan keluarga: Pertengkaran orang tua dan dampak perceraian akan membuat anak terlalu takut karena setiap anak sangat menginginkan kasih sayang dari orang-orang di sekitarnya, terutama orang tua yang dapat membuatnya merasa aman dan terlindungi. Jika hal ini terjadi, maka anak juga bisa mengalami stres dan akan mengganggu psikologi perkembangan anak usia dini.
Pola asuh: Pola asuh terdiri dari 3 tipe yaitu otoriter, dimana orang tua bersifat otoriter dan tidak memberikan kebebasan kepada anak bahkan melakukan kekerasan terhadap anak. Permisif yaitu membebaskan anak walaupun belum dapat mengambil keputusan yang benar dan berwibawa yaitu orang tua akan menentukan akibat tetapi tidak menahan dan melepaskan terlalu banyak dengan tetap memperhatikan. Pola asuh yang otoriter dan permisif dapat menyebabkan anak mengalami stres.
Tekanan teman sebaya: Dalam pergaulan, anak yang memiliki perbedaan atau sifat fisik akan sering mendapatkan cemoohan dari teman-temannya yang kemudian menyebabkan anak mengalami stres.
Gejala Stres pada Anak

Seorang anak yang stres atau menunjukkan tanda-tanda depresi berat dapat diidentifikasi dari perilakunya. Reaksi psikosomatik seperti masalah pencernaan, sakit kepala, gangguan tidur, kelelahan dan masalah buang air kecil adalah tanda-tanda bahwa anak Anda sedang stres. Sedangkan tanda-tanda lain yang menunjukkan jika anak sedang mengalami stres adalah senang menyendiri, sering menangis, rewel, tidak mau ke sekolah atau suatu tempat, membuat kenakalan di sekolah atau tempat bermain, penurunan nilai sekolah dan dapat menimbulkan masalah fisik. seperti diare, mual dan muntah. kelumpuhan.

Baca Juga :  Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Cara Mengatasi Stres pada Anak

Sebagai manusia yang tidak memiliki pengalaman dan kapasitas otak yang memadai, anak-anak tidak memiliki kemampuan untuk menemukan solusi stres sehingga membutuhkan bantuan orang dewasa untuk mengatasinya. Beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain:

1. Ajak Anak Mengatasi Stres

Cara mengatasi stres berat sebenarnya hanya bisa memperburuk tingkat stres yang dialami anak, jadi sebaiknya dorong anak untuk bisa menghadapi stres. Pada awalnya, tubuh anak mungkin akan gugup hingga sistem kekebalan tubuh anak menjadi tenang. Anak-anak akan dapat mengurangi stres yang dialami dalam waktu 20 hingga 45 menit sehingga sangat dianjurkan untuk menghilangkan stres pada anak.

2. Katakan Tidak Mengapa Jika Tidak Sempurna

Anak-anak dapat mengalami stres dari berbagai situasi mulai dari sekolah, kinerja, olahraga dan sebagainya. Namun terkadang, sekolah hanya didorong oleh nilai dan lupa bahwa seorang anak hanyalah seorang anak. Meski terus berjuang sangat penting, ingatkan dan katakan pada anak bahwa ketidaksempurnaan yang dimilikinya bukanlah masalah sambil terus mendukung dan merangkul anak.

3. Fokus pada Yang Positif

Seorang anak yang stres bisa tersesat dalam pikiran negatif dan kritik diri. Mereka mungkin fokus pada hal-hal negatif tentang dia. Anda dapat membantu anak Anda untuk tetap fokus pada hal-hal positif yang dimiliki anak Anda sambil mengingatkan mereka untuk fokus pada hal positif dan bukan hal negatif, yang juga merupakan salah satu cara untuk mengatasi stres dan depresi.

4. Buat Aktivitas Santai

Anak sangat membutuhkan waktu untuk bersantai agar bisa menjadi dirinya sendiri yaitu anak-anak. Pastikan anak Anda memiliki kesenangan murni seperti bermain game, olahraga non-kompetitif, melakukan yoga, pesta teh, melukis atau hanya bercanda dan melakukan hal-hal konyol lainnya.

Baca Juga :  Merencanakan Pembiayaan Pendidikan Anak

5. Hargai sifat pemberani anak Anda

Jika anak Anda menghadapi stres sendirian atau dapat melakukan sesuatu untuk menghilangkan stres, hadiahi dia dengan pelukan, pujian, atau sesuatu yang kecil seperti camilan dan mainan. Ini bukan suap tetapi sebagai motivator ketika anak Anda sedang berusaha melawan stres yang dimilikinya.

6. Atur Pola Tidur Anak Anda

Untuk mengatasi stres pada anak selanjutnya, Anda bisa mengatur waktu tidur anak bahkan untuk akhir pekan. Lakukan ini secara teratur selama 30 hingga 45 menit setiap malam. Ini akan membantu anak Anda untuk beralih dari aktivitas ke keadaan santai yang dia butuhkan sebelum tidur.

7. Ajak untuk Mengekspresikan Stres

Jika anak Anda mengatakan dia takut atau khawatir, maka jangan katakan tidak atau Anda baik-baik saja karena itu tidak akan membantu anak Anda. Anak Anda kemungkinan besar akan mempercayai Anda jika Anda tidak mendengarkan dan memahami diri Anda sendiri. Alih-alih, bicarakan ketakutan anak Anda dan biarkan mereka mengekspresikannya sebagai cara untuk menghilangkan ketakutan yang berlebihan.

8. Bantu Anak Memecahkan Masalah

Setelah emosi anak Anda mereda, Anda dapat menunjukkan bahwa Anda memahami dan mendengarkan apa yang dialami anak Anda dan membantu mereka menyelesaikan masalahnya. Anda dapat menemukan beberapa solusi potensial untuk anak Anda dan meminta mereka untuk memilih mana yang terbaik untuk mereka.

9. Tetap Tenang

Anak-anak yang stres akan melihat ke orang tua tentang bagaimana Anda bereaksi dalam situasi. Misalnya ketika anak Anda tersandung dan Anda langsung bereaksi dengan menangis, maka hal ini akan ditiru oleh anak untuk bereaksi ketika sedang mengalami situasi yang tidak menyenangkan. Jika Anda ingin membantu anak Anda mengatasi stres atau cara menghilangkan kecemasan, maka bantulah diri Anda terlebih dahulu agar Anda bisa mengelola stres dengan lebih baik dan bersikap tenang di depan anak.

10. Tingkatkan Pengasuhan

Jika Anda selalu otoriter atau sebaliknya serba boleh, maka Anda bisa mengubah pola asuh dan memberikan aturan dan konsekuensi yang jelas jika aturan tersebut dilanggar serta memberikan pujian jika anak positif.

Baca Juga :  6 Cara Menjadi Ayah yang Baik untuk Anak Perempuan

11. Jangan Terlalu Banyak Menuntut

semua orang tua sangat ingin anaknya selalu mendapatkan yang terbaik, tapi jangan jadikan ini sebagai target yang tidak bisa didapatkan oleh anak anda dan jangan mengkritik atau membanding-bandingkan dengan anak lain. Terimalah anak Anda dengan segala kelebihan dan kekurangannya tanpa perlu menghukum dan mengejek tetapi membantu anak untuk menjadi lebih baik di masa depan dan mengajari anak bagaimana menjadi dewasa.

12. Memiliki Pendekatan dan Komunikasi yang Terbuka

Kedekatan orang tua dan anak sangat membantu agar anak bisa lebih terbuka untuk melepaskan segala hal yang membuat mereka stres. Anda sebagai orang yang lebih berpengalaman harus bisa menjalin komunikasi yang baik sekaligus memberikan solusi terbaik untuk anak.

13. Ciptakan Keluarga yang Harmonis

Hubungan yang baik antara ayah dan ibu, kedekatan saudara kandung dan hubungan keluarga lainnya akan membuat anak merasa nyaman dan betah. Hal ini juga sangat membantu anak-anak untuk mengatasi stres yang mereka miliki.

14. Membentuk Anak Menjadi Mandiri

Setiap anak nantinya akan hidup mandiri karena orang tua tidak akan bisa mengawasinya terus menerus. Untuk itu, bantulah anak untuk berlatih membuat keputusan yang baik yang tidak hanya membantu anak dalam memecahkan masalah tetapi juga mengatasi stres yang dialami serta cara untuk membuat dirinya bahagia.

15. Berikan Makanan Sehat

Perlu diperhatikan bahwa asupan nutrisi juga berpengaruh terhadap stres anak. Untuk itu, hindari memberikan makanan cepat saji, makanan ringan yang tidak bergizi dan minuman bersoda serta biasakan anak untuk makan secara teratur.

16. Beri Anak Kebebasan

Untuk hal-hal yang tidak terlalu prinsip, maka Anda dapat memberikan keleluasaan kepada anak Anda untuk memilih mata kuliah atau ekstrakurikuler dan membiarkan anak menyalurkan hobinya sehingga tidak merasa terkekang dan dapat menikmati aktivitasnya.

17. Berkomunikasi Dengan Cerita

Anak-anak belum memiliki kesadaran seperti orang dewasa dan mereka masih belum memiliki kemampuan untuk mengartikulasikan apa yang mereka rasakan. Untuk mengatasi stres sekaligus cara menguatkan mental pada anak, Anda bisa menggunakan buku terapi dengan karakter anak yang terkait dengannya.

About administrator

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *